Mengonsumsi pil suplemen vitamin C dan E tak mengurangi risiko kanker. Demikian hasil suatu studi paling akhir yang melibatkan hampir 15.000 pria di Amerika Serikat, Senin (17/11). "Setelah hampir 10 tahun responden mengkosumsi pelengkap yang berisi vitamin C atau E, kami tak menemukan bukti yang mendukung penggunaan kedua pelengkap itu dalam pencegahan kanker," kata Howard D. Sesso, Sc.D., M.P.H., asisten profesor jurusan kesehatan di Brigham and Women's Hospital. "Meskipun penggunaan pelengkap vitamin C dan E tak menghasilkan manfaat perlindungan, kedua pelengkap itu juga tak menimbulkan bahaya," katanya. Penelitian tersebut didanai oleh National Institutes of Health dan beberapa pembuat vitamin, melacak resiko kanker pada 14.641 dokter pria AS yang menggunakan vitamin E 400 IU setiap hari atau zat pengganti, atau 500 miligram vitamin V setiap hari atau bahan pengganti. Usia rata-rata mereka adalah 64 tahun pada awal studi dan perkembangan mereka diikuti rata-rata selama delapan tahun. Para peserta mengalami sebanyak 1.929 kasus kanker, termasuk 1.013 kanker prostat. Secara keseluruhan, 490 pria yang mengkonsumsi vitamin E terserang kanker prostat sementara 523 pria berada dalam kelompok bahan pengganti. Hasil serupa terlihat pada pengguna vitamin C. Secara keseluruhan, resiko kanker biasanya juga tak memperlihatkan perbedaan menyolok antara kedua kelompok itu. "Percobaan klinik yang dilaksanakan dengan baik seperti ini dengan cepat menutup pintu bagi harapan bahwa bahan pelengkap vitamin yang umum ditemukan mungkin melindungi manusia dari kanker," kata Marji McCullough, kepala bagian gizi di American Cancer Society. "Masih mungkin ada manfaat bagi sub-kelompok yang tak dapat diukur, tapi hasil keseluruhan dipastikan tak membesarkan hati," ungkapnya. Masyarakat telah menerima banyak berita baik dan buruk mengenai vitamin. Kajian dan penelitian laboratorium sebelumnya yang melaporkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C dan E terbukti memiliki resiko lebih rendah untuk terserang kanker, telah menyatakan bahwa konsumsi kedua vitamin tersebut sebagai pelengkap mungkin memberi manfaat perlindungan.
"American Cancer Society menyarankan orang memperoleh kedua vitamin itu dan gizi lain dengan mengkonsumsi makanan yang kebanyakan dari tanaman -- beragam sayuran, buah dan seluruh padi-padian. Bonusnya ialah jenis makanan itu membantu mencegah kegemukan, yang meningkatkan resiko beberapa jenis kanker," kata McCullough.
(ant/ly)

0 comments